Langsung ke konten utama

6 Tips Terbaik Menulis Tere Liye



Sebelum kita membahas tentang tips terbaik menulis dari Tere Liye, yuk kita kenal lebih dekat dulu dengan sosok penulis terkenal ini. Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979 di Sumatera. Mulai menulis sejak SD untuk majalah anak kemudian ketika  SMP memberanikan diri mengirim hasil tulisannya ke cerpen dan ketika SMA tulisannya dimuat pertama kali di media  lampung pos dan mendapat bayaran sebesar Rp. 75.000.
 Oleh karena itu Tere Liye makin bersemangat untuk menulis setiap  2 minggu. Setelah tamat SMA Tere pindah ke Depok untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Indoenesia dan tetap menulis di koran-koran nasional seperti di kompas, tempo dan media indonesia. 

Perlahan Tere Liye tidak tertarik lagi menulis tentang politik dan ekonomi di koran nasional karena mas Tere merasa tidak kesana dunia kepenulisan beliau dibawa. Setelah memikirkan langkah yang akan diambil selanjutnya, Mas Tere memutuskan untuk membuat novel. Salah satu novelnya yang berjudul Hafalan Shalat Delisa di filmkan dan sudah ditonton lebih dari 50 juta orang.

Oke sekarang waktunya Melvi bakal jabarin apa aja nih tips menulis  dari mas Tere Liye yang Mel rangkum dari acara seminar beliau di Yogyakarta
1.    Topik tulisan bisa apa saja tapi penulis yang baik bisa menemukan sudut pandang yang spesial
Kalau mau menulis, cobalah untuk menulis dengan sudut pandang yang berbeda, maksudnya buatlah tulisan yang berbeda dari yang lain, yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Misalnya tentang warna hitam, janganlah membuat tulisan tentang baju hitam, rok hitam tapi buatlah sesuatu yang berbeda misalnya tulisan yang berjudul dunia hitam.

2.   Penulis yang baik selalu membutuhkan amunisi, tidak ada amunisi tidak bisa menulis.
Amunisi dapat diperoleh dengan 3 hal yang pertama baca buku untuk membuka cakrawala pikiran, kedua banyak-banyaklah melakukan perjalanan atau berinteraksi dengan teman misal bercerita tentang budaya mereka dan yang ketiga bertemu orang-orang bijak.   

3.     Kalimat pertama adalah mudah
     Yap, inilah nasehat selanjutnya dari penulis hebat kita mas Tere Liye. Tulis saja apa yang terpikirkan dan biarkan kata-kata itu mengalir keluar dengan sendirinya. Dengan begitu perlahan kita akan mendapatkan kalimat pertama yang pas. Tapi banyak dari kita ketika memulai menulis sangat sulit untuk menulis kalimat pertama. Kalau kata mas Tere hal itu sulit karena kita yang bikin pusing sendiri, jadi tulis saja apa yang terpikirkan, kalau nanti ada yang ngaco tinggal hapus, inilah yang dikatakan oleh mas Tere.
 Mel juga pernah merasakan hal ini ketika di awal - awal menulis blog. Ketika dibaca tidak jelas alur ceritanya, tapi setelah dibaca berulang-ulang kali ada saja ide yang Mel dapatkan dan ternyata cara ini yang dipakai oleh mas Tere Liye ketika menulis. By the way untuk ulasan yang inipun Mel masih make cara ini, just write what i think and then edit, dont think be perfect first but do what we can do, improve and its will be perfect :).
4.    Gaya bahasa  adalah kebiasaan
Orang lain sudah jago dalam menulis sehingga indah ketika dibaca, karena mereka sudah terbiasa menulis. Maka berhentilah bertanya bagaimana caranya membuat kalimat yang indah, karena itu adalah kebiasaan dan yang harus dilakukan adalah biasakan menulis. Kegiatan menulis itu menyenangkan, kalo menulis itu menyiksa diti tandanya kalian tidak cocok menjadi penulis, inilah kalimat terakhir dari mas Tere di bagian tips ini.
5.      Menyelesaikan lebih gampang
Ketika kita menulis bisa saja tiba-tiba kita kehilangan ide untuk melanjutkan tulisan, dan ternyata hal ini juga dirasakan oleh mas Tere. Ketika menulis buku tentang Hafalan Shalat Delisa, karena kehabisan ide untuk melanjutkan tulisan mas Tere mengambil keputusan untuk menamatkan tulisan, toh penerbit juga tidak tahu kalo ceritanya sudah tamat atau tidak.
6.      Bisa karena terbiasa
Tidak mungkin penulis hebat itu bisa menulis dalam waktu yang singkat, mereka juga melewati fase dimana tulisan awal mereka masih kacau bahkan bukunya sering ditolak oleh penerbit seperti cerita pengalaman awal menulis mas Tere Liye.
Dulu, mas Tere pernah menawarkan buku yang ditulisnya kepada penerbit tapi ditolak contoh saja bukunya yang berjudul Hafalan Shalat Delisa. Penerbit merasa novel itu mempunyai gaya bahasa yang serius sehingga hal itu akan membuat orang  kurang suka. Tapi setelah itu, penerbit mau menerbitkan buku tersebut bahkan difilmkan.
Jadi mas Tere memberikan pesan untuk kita-kita yang ingin menjadi penulis untuk latihan terus, latihan, dengan begitu menulis kalimat yang indah bisa kita lakukan dengan mudah dan gaya bahasa bisa kita peroleh lewat kebiasaan menulis tersebut.
Di akhir perbincangan tentang tips menulis, mas Tere memberikan tantangan kepada kita untuk menulis setiap hari sebanyak 1000 kata selama 180 hari, maka hari ke 180 hari akan terasa tulisan kita semakin bagus. Kalo misalnya di hari ke 100 lupa menulis, maka ulang hitung dari awal lagi. Jadi kalau mau jadi penulis maka harus banyak latihan.

Nah inilah beberapa tips menulis buat teman-teman yang mau menulis. Kalau dari pengalaman Mel sendiri  dari awal menulis di blog sampai sekarang ini, untuk diawal menulis ga usah mikirin bagaimana membuat kalimat yang bagus tapi pikirkan saja apa yang kamu suka dan kemudian tulis. Tulis saja, jangan  diribetkan dengan memikirkan bagaimana dengan pokok tulisannya, kerangka tulisan dan teknis menulis lainnya.

Untuk di awal ini yang diperlukan dulu yaitu latihan untuk selalu menulis, nah setelah itu barulah baca dan kemudian hapus mana yang rasanya kalimatnya tidak bagus dan lama kelamaan teman-teman nanti bakal terbiasa untuk menulis dan barulah pikirkan bagaimana ide pokoknya, kerangka tulisannya dan hal lainnya. Semangat menulis ya :)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diet dengan Nestum "Nestle" enak tanpa nyiksa

Assalmualaikum teman2, pie kabare ? Sehat2 aja kan ? Alhamdulillah Melvi juga sehat, makin sehat malah wkwk. Bahagia juga kan ? Alhamdulillah Mel juga bahagia, keliatan dari badan hahaaa. You know guys, ini first time berat badan gueee di atas 70 kg, otokeee 😦, tepatnya kemaren ini berat gue sudah mencapai 74,5 kg :). Tapi kalau ga makan malam gue berkurang menjadi 73,3 kg. Dan alhamdulillah berkat ga makan malam dan cuma makan nestum, itu tuh produk baru dari Nestle, so berat yang awalnya 73,3 kg setelah makan nestum berat gua cuma naik 0,03 kg, jadi total berat badan cuma 73,6 kg (cuma ? Hahaa ) yeeey :D. Ini nih buktinya Ini timbangan Mel jepret habis magrib ya sekitar jam 7an "13 Januari 2019", ini kondisinya udah BAB, kerja sampe ngeluarin keringat banyak hari itu plus belum makan malam dengan keadaan perut laper per per. So, karena gue tau nih, kalo makan malam pasti balik lagi berat badan gue jadi 74,5 kg, jadi gue mau hindari bener2 deh makan malam, karena sem...

Pengalaman Merantau ke Kota Tangerang

                                                                                                                                                           Haloo assalamualaikum dunsanak sadonyoo :) Sudah lama ya kita tidak bertemu di blog ini huhuuu maafkan Soalnya kemaren Mel sibuk pindahan, yap pindahan, Mel sekarang udah ga di Padang lagi huaaa but im in Banten :D tepatnya di kota Tangerang, unpredictable :). Nah Mel mau ceritain pengalaman Mel selama tinggal di Tangerang, semoga buat teman-teman yang mau merantau ke kota Tangerang juga terbantu dengan pengalaman Melvi ya :). Nah sebelum...

Pengalaman naik kereta api kelas ekonomi ke Yogyakarta

Pengalaman naik kereta api kelas ekonomi   ke Yogyakarta Halo assalamualaikum teman2, akhirnya kita bisa bertemu lagi di blog Melvi tercinta ini. Btw rencana Melvi ke Yogyakarta ini dadakan banget, baru seminggu yang lalu tepatnya hari selasa tanggal 14 mei 2019, so untuk planning wisata yang mau dikunjungipun dadakan. By the way pertimbangan Mel buat ke Yogyakarta pun banyak juga salah satunya, i will travelling in ramadhan, you knowlah gimana mau travelling pas puasa ? kita maunya coba makanan di daerah itu, minumannya, cemilan2nya, lah ini malah puasa, but i think again, so apa bedanya kalo gua kerja ? dan kesempatan ga datang 2 kali, itu yang selalu gua terapkan dalam hidup 🙂 so Melvi putuskan untuk ke Yogyakartaaaaa  😁 . Pastinya first, Melvi cari tiket kereta ke Yogya, dan harga tiket yang mehong pun mulai kebayang, karena ini tanggal udah dekat-dekat    lebaran, tapi Mel coba aja cari-cari, dan alhamdulillah dapat tiket yang harganya mas...