Makan dan minumlah, tapi jangan
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.
Surat Al-Araf : 31
Berdasarkan arti ayat di atas,
Allah sudah memberikan kita cara makan yang sehat yaitu dengan makan tidak
berlebihan, dan hal ini merupakan salah satu akhlak Rasulullah dalam Makan dan
minum.
Nah berikut Melvi akan
menjabarkan beberapa akhlak Rasulullah dalam makan dan minum yang dirangkum
dari Buku Rahasia Sehat Rasulullah yang Tak Pernah Sakit oleh dr. Muhammad
Suwardi sebagai Practitioner Natural Medicine.
1. Rasulullah
mengawali makan dan minumnya dengan membaca bismillah dan membaca hamdalah jika
telah selesai
2. Mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan
3. Makan
dengan 3 jari tangan kanan yaitu jari tengah, jari telunjuk dan ibu jari
4. Setelah
makan Rasulullah menjilati jari tangannya hingga tak ada sedikitpun makanan yang
tersisa
5. Memperkecil
suapan agar mudah masuk ke dalam mulut ketika makan
6. Tidak
makan secara berlebih-lebihan
7. Mengambil
makanan yang terdekat terlebih dahulu dan tidak mengambil makanan yang berada
di tengah piring sebelum yang dipinggir habis
8. Tidak
mengonsumsi makanan panas dan basi dan tidak mencela makanan
9. Duduk
tegak lurus saat makan dan tidak bersandar
10. Tidak
makan sambil berbaring dan tidak langsung tidur setelah makan
11. Tidak
meniup makanan yang masih panas dan duduk saat minum
12. Mengambil
napas tiga kali dalam sekali minum dan tidak bernapas di dalam gelas
13. Selalu
makan bersama
14. Tidak
membelakangi orang yang sedang makan ( menjaga kesopanan)
15. Selalu
mendoakan orang yang memberinya makan
Nah ternyata banyak ya adab makan dan minum Rasulullah.
Semua hal yang dilakukan Rasulullah ini ada alasannya dan dapat dijelaskan
dalam dunia medis juga. Misalnya seperti makan dengan 3 jari, secara medis ini
sangat berguna dalam hal pencernaan.
Dengan makan 3 jari, maka jumlah makanan yang masuk
sedikit dan makanan mudah masuk ke dalam mulut dengan begitu proses dalam
mengunyah lebih mudah. Apabila makanan dalam mulut banyak, biasanya akan
membuat kita malas untuk mengunyah sehingga makan menjadi tergesa-gesa dan
tidak dpaat dinikmati. Hal ini dapat menyebabkan proses pencernaan tidak
berjalan dengan sempurna.
Dalam buku tersebut juga mengatakan bahwa proses mengunyah
makanan itu sangat penting. Karena dengan mengunyah maka kita bisa
menghancurkan makanan menjadi pertikel-pertikel kecil sehingga enzim pencernaan
bisa bekerja lebih efektif. Sebab,
kecepatan pencernaan kita ditentukan
oleh luas permukaan partikel makanan yang bersentuhan dnegan enzim-enzim
tersebut. Nah makan yang menjadi partikel kecil ini akan mencegah mukosa. Mukosa
yaitu lapisan jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas dari
lecet. Dan aktivitas mengunyah juga merangsang pengeluaran air ludah dan enzim
pencernaan.
Nah itu kan penjelasan dari sisi medisnya, kalau dari
agama, adab makan Rasulullah ini melatih kita untuk sabar, ya sabar untuk tidak
memakan makanan langsung dalam porsi yang banyak karena seperti yang dijelaskan
sebelumnya, bahwa kecepatan pencernaan kita ditentukan oleh luas permukaan partikel makanan. Yang kedua
hikmahnya yaitu kita dapat menikmati makanan tanpa harus tergesa-gesa dan bisa
mensyukuri akan nikmat Allah yang diberikan kepada kita.
Memang untuk membiasakan adab makan dan minum seperti
Rasulullah itu sulit apalagi memasukkan makanan hanya dnegan 3 jari, tapi apa
salahnya mencoba, perlahan-lahan insyaalah nantinya kita bisa makan sesuai
sunnah Rasulullah saw.
Komentar
Posting Komentar